Camping Ceria Di Bukit Guci
Tanggal 15 agustus lalu. Saya, Iwan, Dan Abi mengadakan camping ceria di bukit guci. Bukit yang katanya bagus dijadikan spot camping ini berada di Desa Guci, Kec. Bumijawa, Kab. Tegal. Bukit ini belum ada namanya. Tetapi warga sekitar menyebutnya sebagai Bukit Kebon Tehan. Rencananya, Kami akan mengadakan upacara kemerdekaan kecil kecilan di bukit itu. Tapi di sekolah diharuskan berangkat tanggal 17 nya ya terpaksa kami majukan sedikit.
Perjalanan kami mulai dari rumah abi. Kami bertiga mulai berangkat setelah sholat ashar. Perjalanan kami lalui menuju obyek wisata air panas guci. Sebelumnya kami sempat tersesat di daerah bumijawa. Kami tiba di gerbang obyek wisata guci pukul 17.55. Setelah gerbang obyek wisata guci, Ada jalan kebawah menuju desa guci. Turun kebawah melalui jembatan. Kemudian, Lurus sampai menemui pertigaan mentik ( arah jejeg / bumijawa ). Disini kami kehilangan komunikasi dengan iwan.
Ceritanya, Saya berboncengan dengan abi sedangkan iwan mengendarai motor sendiri. Karena sudah terlalu malam ( padahal masih jam 18.15 ). Saya disuruh jalan cepat. Karena di tengah jalan iwan kemudian kedinginan ( waktu itu suhu kira kira 20 derajat C ) Akhirnya iwan memperlambat laju motornya sedangkan saya tetap melaju cepat. Karena iwan tidak tahu bahwa jalan menuju bukit guci belok akhirnya kami berdua terpisah di pertigaan mentik. Beruntung sinyal masih ada sehingga kami dapat meneruskan perjalanan.
Ditengah perjalanan tepatnya di kompleks SDN Guci 2 kami bertiga memutuskan untuk sholat dulu di sebuah masjid. Airnya sangat dingin membuat tangan saya mati rasa. Setelah sholat kami putuskan untuk melakukan perjalanan. Kami kemudian menitipkan motor kepada rumah penduduk. Penduduk disana sangat ramah sehingga kami dijamu oleh warga sekitar.
Disini kami mulai tracking mendaki bukit. Sebelumnya kami salah jalur karena kami berjalan hampir setengah jam belum sampai puncak. Padahal, Katanya normal bisa 15 menitan. Ya akhirnya kami menemukan jalur yang sebenarnya. Jalurnya berupa tanah merah yang labil dan di kanan kiri ada perkebunan.
Setelah kami menemukan tempat yang cocok untuk camping kami langsung mendirikan tenda dan memasak mie kemudian minum teh sambil melihat indahnya gemerlap lampu kabupaten tegal berpadu dengan milky way di langit. Wuuiihh indahnya.
Tak lama kemudian kami memasuki tenda untuk tidur karena nirwan dan abi mulai kedinginan. Sepatu saya saja sampai basah bahkan hingga kaos kakinya. Saya menyetel alarm berharap bisa sholat subuh dan melihat indahnya matahari terbit. Saya tidur menggunakan sleeping bag sedangkan iwan dan abi menggunakan sarung. Kamipun tidur
Alarm berbunyi jam setengah 5 tetapi saya tidak mau lepas dari sb. Dingin yang menusuk tulang membuat saya enggan untuk bangun. Kali ini imamnya abi. Setelah sholat kami membuat mie. Ada yang berburu sunrise ada yang membuat mie dan ada yang sibuk menata tenda. Setelah makan dan minum segelas teh, Abi segera mengeluarkan bendera merah putih untuk berfoto. Sesi pemotretan pun dimulai...
Setelah berfoto kami segera mengemas barang barang dan sampah. Sebelum turun, Kami berkeliling bukit untuk sekedar menikmati alam. Setelah itu, Kami turun.
Kami membayar 10.000 kepada sang penitip motor dan berpamitan pulang. Sebelum pulang, Kami melemaskan otot dengan berendam di air panas guci. Wiihh sueggeerrr... Setelah itu kami pulang ke rumah abi.
Galeri foto kami selama camping ceria di bukit guci :
Perjalanan kami mulai dari rumah abi. Kami bertiga mulai berangkat setelah sholat ashar. Perjalanan kami lalui menuju obyek wisata air panas guci. Sebelumnya kami sempat tersesat di daerah bumijawa. Kami tiba di gerbang obyek wisata guci pukul 17.55. Setelah gerbang obyek wisata guci, Ada jalan kebawah menuju desa guci. Turun kebawah melalui jembatan. Kemudian, Lurus sampai menemui pertigaan mentik ( arah jejeg / bumijawa ). Disini kami kehilangan komunikasi dengan iwan.
Ceritanya, Saya berboncengan dengan abi sedangkan iwan mengendarai motor sendiri. Karena sudah terlalu malam ( padahal masih jam 18.15 ). Saya disuruh jalan cepat. Karena di tengah jalan iwan kemudian kedinginan ( waktu itu suhu kira kira 20 derajat C ) Akhirnya iwan memperlambat laju motornya sedangkan saya tetap melaju cepat. Karena iwan tidak tahu bahwa jalan menuju bukit guci belok akhirnya kami berdua terpisah di pertigaan mentik. Beruntung sinyal masih ada sehingga kami dapat meneruskan perjalanan.
Ditengah perjalanan tepatnya di kompleks SDN Guci 2 kami bertiga memutuskan untuk sholat dulu di sebuah masjid. Airnya sangat dingin membuat tangan saya mati rasa. Setelah sholat kami putuskan untuk melakukan perjalanan. Kami kemudian menitipkan motor kepada rumah penduduk. Penduduk disana sangat ramah sehingga kami dijamu oleh warga sekitar.
Disini kami mulai tracking mendaki bukit. Sebelumnya kami salah jalur karena kami berjalan hampir setengah jam belum sampai puncak. Padahal, Katanya normal bisa 15 menitan. Ya akhirnya kami menemukan jalur yang sebenarnya. Jalurnya berupa tanah merah yang labil dan di kanan kiri ada perkebunan.
Setelah kami menemukan tempat yang cocok untuk camping kami langsung mendirikan tenda dan memasak mie kemudian minum teh sambil melihat indahnya gemerlap lampu kabupaten tegal berpadu dengan milky way di langit. Wuuiihh indahnya.
Tak lama kemudian kami memasuki tenda untuk tidur karena nirwan dan abi mulai kedinginan. Sepatu saya saja sampai basah bahkan hingga kaos kakinya. Saya menyetel alarm berharap bisa sholat subuh dan melihat indahnya matahari terbit. Saya tidur menggunakan sleeping bag sedangkan iwan dan abi menggunakan sarung. Kamipun tidur
Alarm berbunyi jam setengah 5 tetapi saya tidak mau lepas dari sb. Dingin yang menusuk tulang membuat saya enggan untuk bangun. Kali ini imamnya abi. Setelah sholat kami membuat mie. Ada yang berburu sunrise ada yang membuat mie dan ada yang sibuk menata tenda. Setelah makan dan minum segelas teh, Abi segera mengeluarkan bendera merah putih untuk berfoto. Sesi pemotretan pun dimulai...
Setelah berfoto kami segera mengemas barang barang dan sampah. Sebelum turun, Kami berkeliling bukit untuk sekedar menikmati alam. Setelah itu, Kami turun.
Kami membayar 10.000 kepada sang penitip motor dan berpamitan pulang. Sebelum pulang, Kami melemaskan otot dengan berendam di air panas guci. Wiihh sueggeerrr... Setelah itu kami pulang ke rumah abi.
Galeri foto kami selama camping ceria di bukit guci :
Iwan Sedang Sholat
Iwan Dan Abi sedang meminum segelas teh
Iwan dan sunrise
Mie instan rasa ayam bawang dicampur mie instan rasa kari itu rasanya....
Iwan dan Gunung Slamet
Gunung Slamet dengan sunrise nya
Blur, Saking capeknya
Saya
Iwan
Berjalan menyusuri bukit
Di pemandian air panas
Iwan sedang hormat
Iwan sedang mencium bendera merah putih
Abi
Upacara kecil kecilan
Komentar