Tracking Menuju Curug Luhur







Curug Luhur adalah salah satu curug di hulu aliran sungai gung atau biasa masyarakat tegal menyebutnya Kaligung. Curug luhur dapat di tempuh melalui 2 jalur, yaitu dukuh kopigandu desa tuwel kec. bojong dan desa sokasari kec. Bumijawa. Jalur yang sering dipilih pengunjung yaitu melalui dukuh kopigandu desa tuwel. Selain dekat juga jalurnya tidak terlalu ekstrim tidak seperti jalur desa sokasari. Curug luhur kini sedang dikelola masyarakat setempat bersama curug penganten yang letaknya hanya beberapa ratus meter dari curug luhur.
Kami ber-enam yaitu saya, iwan, aan, nji, azif, dan lana berpetualang ke curug luhur. Waktu itu sedang bulan ramadhan dan kami semua berpuasa. Kami berangkat jam 12.45 setelah semua kumpul di rumah lana. Ya hitung hitung ngabuburit lah.. hehehe.
Kami berangkat lewat jalur dua menuju pertigaan yomani. Dari situ, kami berbelok ke kiri menuju jalur ke OW Guci. Setelah hampir setengah jam kamipun sampai di pertigaan tuwel. Kami mengambil kanan untuk sampai di dukuh kopigandu. Dari depan SMA N 1 Bojong kami mengambil jalan kecil menuju dukuh kopigandu. Disitu kami mulai bingung dan bertanya tanya kepada warga arah ke curug luhur. Akhirnya kami menemukan tempat parkir dan disinilah mulai perjalanan tracking.

Awal mula kami berjalan santai menuju pekarangan warga. Kami ambil kiri menelusuri jalan setapak dan bertemu sebuah pemandangan lembah dengan curug kecil terlihat disana. Nah disini kami sempatkan beristirahat dan berfoto ria.

Jika kalian lurus terus ke arah selatan akan bertemu jalan setapak menurun curam melewati lembah. Nah disini kami mulai tracking menelusuri lembah. Curug luhur memang belum terlihat karena disembunyikan oleh pemantang sawah. Yang terlihat hanyalah curug kecil saja. Iwan sibuk sendiri dengan kameranya hingga aan mendesak iwan agar cepat karena kami juga akan mengejar waktu ke curug penganten.










Lembah kami turuni hingga menuju ke hutan jati. ya belum termasuk hutan juga sih karena belum terlalu rimbun. Terus kami turuni lembah hingga sampai di pemantang sawah dengan background curug kecil. Seperti berada dalam sebuah desa zaman dahulu yang masih alami. Disitu ada gubug kecil yang kami tempati untuk beristirahat. Kami lanjutkan berfoto ria.

Kami lanjutkan perjalanan dengan menelusuri jalan setapak yang menurun. Tak lama kemudian kami tiba di aliran kali gung. Dari jauh kami sudah melihat curug luhur yang besar.





Saya dan aan bergegas untuk mencari jalan menuju curug luhur karena arus sungainya cukup deras. Satu demi satu batu kami pijaki. Melompat agar tidak terbawa arus sungai. Saya berjalan dengan azif. Aan sendiri menjemput iwan, lana dan nji agar cepat ke curug luhur. Saya dan azif berselfie ria diatas batu besar. Kemudian turun untuk berfoto. Sesi pemotretan pun dilakukan

Setelah puas menikmati curug luhur, kamipun pulang. Aan dan iwan didepan menjadi leader dan saya memang sengaja dibelakang untuk menjadi sweeper.

Tiba tiba aan dan nji terpeleset oleh licinya bebatuan dan terseret sejauh kurang lebih 2 meter membuat mereka basah kuyub. Mereka langsung mengeringkan pakaian mereka. Kemudian kami langsung memulai perjalanan pulang



 Berhubung waktu sudah sore maka ekspedisi ke curug penganten terpaksa kami tunda. Kamipun bergegas pulang untuk mengejar waktu berbuka puasa. Tanjakan yang curam kami lewati. Tiba tiba kami kehilangan arah. Kamipun bertanya kepada petani dan ternyata jalannya yang naik. Disini tanjakan terjal kami lewati dan akhirnya kami sampai di area parkir






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Mendaki Gunung Merbabu via Gancik Selo

Dukuh Sawangan, Bumijawa. Negeri Diatas Awan

Lirik Lagu Lungiting Asmoro Beserta Artinya